BELAJAR DARI BIOGRAFI
Siapa tokoh idolamu? Dari mana kamu mengetahui riwayat hidupnya? Bagaimana perjalanan kariernya? Hal-hal apa yang menarik pada diri tokoh idolamu?Apa yang dapat kamu teladani dari tokoh idolamu? Pernahkah kamu membaca biografi? Jika pernah, kamu tentunya tak asing bukan?
Riwayat hidup yang ditulis sendiri oleh tokohnya disebut autobiografi, sedangkan riwayat hidup yang ditulis oleh orang lain disebut biografi.
Biografi adalah riwayat hidup seseorang yang ditulis oleh orang lain. Dalam biografi disajikan sejarah hidup, pengalaman-pengalaman, sampai kisah sukses orang yang sedang diulas. Coba kamu buka KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) dan carilah pengertian biografi.
Umumnya, biografi menampilkan tokoh-tokoh terkenal, orang sukses, atau orang yang telah berperan besar dalam suatu hal yang menyangkut kehidupan orang banyak. Membaca sebuah biografi akan memperkaya wawasan dan sebagai teladan agar dapat menjalani kehidupan dengan baik dan mengisi hidup dengan karya yang bermanfaat, tentunya hal itu tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga orang lain
Teks biografi termasuk teks narasi. Struktur teks biografi adalah sebagai berikut.
1. Orientasi atau setting (aim), berisi informasi mengenai latar belakang kisah atau peristiwa yang akan diceritakan selanjutnya untuk membantu pendengar/pembaca. Informasi yang dimaksud berkenaan dengan ihwal siapa, kapan, di mana, dan mengapa.
2. Kejadian penting (important event, record of events), berisi rangkaian peristiwa yang disusun secara kronologis, menurut urutan waktu, yang meliputi kejadian-kejadian utama yang dialami tokoh. Dalam bagian ini mungkin pula disertakan komentar- komentar pencerita pada beberapa bagiannya.
3. Reorientasi, berisi komentar evaluatif atau pernyataan simpulan mengenai rangkaian peristiwa yang telah diceritakan sebelumnya. Bagian ini sifatnya opsional, yang mungkin ada atau tidak ada di dalam suatu cerita ulang.
Pola penyajian teks biografi dapat dilihat dari alurnya, sudut pandang penceritaan, gaya penceritaan, dan fokus penceritaan. Pola penyajian teks naratif dari sudut pandang yang lain, misalnya dari segi penggunaan bahasanya.
Alur biografi berjalan maju (dari peristiwa masa lalu ke masa kini), Menggunakan sudut pandang orang ketiga serba tahu, Gaya peceritaan dilakukan dengan cara deskriptif naratif atau gabungan antara deskriptif naratif dan dialog, Menceritakan identitas pribadi (asal-usul keluarga), pendidikan, perjalanan karier, dan prestasi yang berhasil diraih.
Bentuk penyajian biografi yang saat ini banyak berkembang yaitu dalam bentuk fiksi maupun non fiksi. Biografi dalam bentuk fiksi antara lain “Laskar Pelangi” yang menceritakan biografi Andrea Hirata, “9 Summer 10 Autumns” yang merupakan biografi dari Iwan Setiawan dan “Negeri 5 Menara” yang menceritakan biografi Anwar Fuadi. Ada pula biografi dalam bentuk non fiksi, antara lain “Chairul Tanjung si Anak Singkong” yang merupakan biografi Chaerul Tanjung, salah satu pengusaha besar di Indonesia. Ada pula buku-buku khusus biografi pahlawan nasional dan kumpulan biografi orang-orang terkenal seperti buku “Most Inspiring People” yang ditulis oleh Sogol Hadi Suwarto dan seri Kick Andy.
Tokoh yang riwayat hidupnya ditulis dalam biografi biasanya memiliki kepribadian unggul, dibandingkan orang lain. Kepribadian unggul inilah yang biasanya mampu mengantarkan seseorang mencapai keberhasilan dalam kehidupannya. Salah satu kebermanfaatan teks biografi adalah pendengar atau pembaca dapat meneladani karakter unggul tokoh dalam biografi untuk diterapkan dalam kehidupan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam menyampaikan karakter unggul tokoh, penulis dapat menggunakan cara yang berbeda. Ada yang disampaikan secara langsung dan ada yang dilakukan secara deskriptif. Untuk menemukan karakter unggul tokoh dapat dilakukan dengan mengidentifikasi peristiwa/ permasalahan apa yang dialami seseorang serta bagaimana caranya menghadapi semua itu.
Cara penggambaran karakter unggul tokoh ada dua yaitu sebagai berikut.
a. Secara langsung, penulis atau pencerita langsung menyebutkan karakter tokohnya.
b. Secara tidak langsung melalui dialog tokoh dan dialog tokoh lain, dan apa yang dilakukan tokoh lain,
Teks biografi menggunakan beberapa kaidah kebahasaan yang dominan sebagai berikut.
1. Menggunakan kata ganti orang ketiga tunggal ia atau dia atau beliau.Kata ganti ini digunakan secara bervarisi dengan penyebutan nama tokoh atau panggilan tokoh.
Contoh:
George Saa, putra Papua sangat menyukai pelajaran fisika. Ia berasal dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi. Berkat ketekunannya, Si Genius dari Papua ini mendapatkan beasiswa hingga ke luar negeri. Meski kini telah sukses, Oge, begitu biasanya dia dipanggil, tetap menjadi pribadi yang ramah dan tidak sombong.
2. Banyak menggunakan kata kerja tindakan untuk menjelaskan peristiwa - peristiwa atau perbuatan fisik yang dilakukan oleh tokoh. Contoh: belajar, membaca, berjalan, melempar.
3. Banyak menggunakan kata deskriptif untuk memberikan informasi secara rinci tentang sifat-sifat tokoh. Contoh: kata sifat untuk mendeskripsikan watak tokoh antara lain genius, rajin, ulet. Dalam melakukan deskripsi, seringkali penggunaan kata sifat didahului oleh kopulatif adalah, merupakan.
4. Banyak menggunakan kata kerja pasif untuk menjelaskan peristiwa yang dialami tokoh sebagai suB.J.ek yang diceritakan. Contoh: diberi, ditugaskan, dipilih.
5. Banyak menggunakan kata kerja mental dalam rangka penggambaran peran tokoh. Contoh: memahami, menyetujui, menginspirasi, mencintai.
6. Banyak menggunakan kata sambung, kata depan, ataupun nomina yang berkenaan urutan dengan waktu. Contoh: sebelum, sudah, pada saat, kemudian, selanjutnya, sampai, hingga, pada tanggal, nantinya, selama, saat itu.
Biografi B. J. Habibie
B.J. Habibie adalah salah satu tokoh panutan dan menjadi kebanggaan bagi banyak orang di Indonesia. Beliau adalah Presiden ketiga Republik Indonesia. Nama dan gelar lengkapnya Prof. DR (HC). Ing. Dr. Sc. Mult. Bacharuddin Jusuf Habibie. Beliau dilahirkan di Pare-Pare, Sulawesi Selatan, pada tanggal 25 Juni 1936. Beliau merupakan anak keempat dari delapan bersaudara, pasangan Alwi Abdul Jalil Habibie dan RA.Tuti Marini Puspowardojo. Habibie menikah dengan Hasri Ainun Habibie pada tanggal 12 Mei 1962 dan dikaruniai dua orang putra yaitu Ilham Akbar dan Thareq Kemal.
Habibi menjadi yatim sejak bapaknya yang meninggal dunia pada 3 September 1950 karena terkena serangan jantung. Setelah ayahnya meninggal, ibunya menjual rumah dan kendaraannya kemudian pindah ke Bandung bersama anak-anaknya. Ibunya membanting tulang membiayai kehidupan anak-anaknya.
Masa kecil Habibie dilalui bersama saudara-saudaranya di Pare-Pare, Sulawesi Selatan. Sifat tegas dan selalu memgang prinsip yang diyakini telah ditunjukkan Habibie sejak kanak-kanak. Habibie yang punya kegemaran menunggang kuda dan membaca ini dikenal sangat cerdas sejak masih menduduki Sekolah Dasar.
Habibie kemudian menuntut ilmu di Gouvernments Middlebare School. Di SMA, beliau kecerdasan dan prestasinya tampak menonjol, terutama dalam pelajaran - pelajaran eksakta. Habibie menjadi sosok favorit di sekolahnya.
Karena kecerdasannya, setelah tamat SMA di Bandung tahun 1954, beliau masuk di ITB (Institut Teknologi Bandung). Namun, ia tidak menyelesaikan S-1 nya di sana karena mendapatkan beasiswa dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk melanjutkan kuliahnya di Jerman. Habibie terinspirasi pesan Bung Karno tentang pentingnya dirgantara dan penerbangan bagi Indonesia. Oleh karena itu,ia memilih jurusan teknik penerbangan dengan spesialisasi konstruksi pesawat terbang di Rhein Westfalen Aachen Technische Hochschule (RWTH). Demi ibunya yang telah bersusah payah membiayai hidup dan pendidikannya,
Habibie belajar dengan sungguh-sungguh. Tekadnya ia harus jadi orang sukses. Pada saat ia kuliah di Jerman itu, tahun 1955, di Aachean, 99% mahasiswa Indonesia yang belajar di sana diberi beasiswa penuh. Hanya beliaulah yang memiliki paspor hijau.
Ketika musim liburan tiba, ia menggunakan waktunya untuk mengikuti ujian dan bekerja. Sehabis masa libur, ia kembali fokus belajar. Gaya hidupnya ini sangat berbeda dibandingkan teman-temannya yang memilih menggunakan waktu liburan musim panas untuk bekerja, mencari pengalaman, tanpa mengikuti ujian. Tahun 1960, Habibie berhasil mendapat gelar Diploma Ing, dari Technische Hochschule Jerman dengan predikat cumlaude (sempurna) dan nilai rata-rata 9.5.
Dengan gelar insinyurnya itu,Habibie mendaftar diri untuk bekerja di Firma Talbot, sebuah industri kereta api di Jerman. Pada saat itu Firma Talbot membutuhkan sebuah wagon yang bervolume besar untuk mengangkut barang-barang yang ringan tapi volumenya besar.
Talbot membutuhkan 1000 wagon. Mendapat tantangan seperti itu, Habibie mencoba mengaplikasikan cara-cara konstruksi membuat sayap pesawat terbang. Metode itu ia terapkan pada wagon dan akhirnya berhasil.
Habibie kemudian melanjutkan studinya di Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschean.
Habibie menikah dengan Hasri Ainun, Habibie yang kemudian diboyongnya ke Jerman. Hidupnya makin keras. Pada pagi hari Habibie terkadang harus berjalan kaki cepat ke tempat kerjanya yang jauh untuk menghemat biaya hidup. Ia pulang pada malam hari dan belajar untuk kuliahnya. Demi menghemat, istrinya harus mengantrie di tempat pencucian umum untuk mencuci.
Pada tahun 1965, Habibie mendapatkan gelar Dr. Ingenieur dengan penilaian summa cumlaude (sangat sempurna) dengan nilai rata-rata 10 dari Technische Hochschule Die Facultaet Fuer Maschinenwesen Aschean. Habibie mendapatkan gelar Doktor setelah menemukan rumus yang ia namai “Faktor Habibie” karena bisa menghitung keretakan atau krack propagation on random sampai ke atom-atom pesawat terbang. Habibie dijuluki sebagai Mr. Crack.
Pada tahun 1967, Habibie menjadi Profesor Kehormatan (Guru Besar) pada Institut
Teknologi bandung. Kejeniusan dan prestasi mengantarkan Habibie diakui lembaga internasional, diantaranya Gesselschaft fuer Luft und Raumfahrt (Lembaga Penerbangan dan Angkasa Luar) Jerman, The Royal Aeronautical Society Londong (Inggris), The Royal Swedish Academy of Engineering Sciences (Swedia), The Academie Nationale de l’Air et de l’Espace (Perancis), dan The US Academy of Engineering (Amerika Serikat).
Penghargaan bergengsi yang pernah diraih Habibie adalah Edward Warner Award dan Award von Karman yang hampir setara dengan hadiah Nobel. Di dalam negeri, Habibie mendapat penghargaan tertinggi dari Institut Teknologi Bandung (ITB) Ganesha Praja Manggala Bhakti Kencana.
Di Indonesia, Habibie menjadi Menteri Negara Ristek/Kepala BPPT selama 20 tahun, ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), memimpin perusahaan BUMN strategis, dipilih menjadi Wakil Presiden RI dan menjadi Presiden RI ke-3 setelah
Soeharto mundur pada tahun 1998. Pada masa jabatan Habibie, terjadi referendum di Timor Timur, sampai akhirnya Timor Timur memisahkan diri dari Indonesia. Dalam masa jabatannya yang singkat, B.J. Habibie telah meletakkan dasar bagi kehidupan demokrasi dan persatuan wilayah di Indonesia dengan disahkannya undang-undang tentang otonomi daerah dan undang-undang tentang partai politik, UU tentang Pemilu dan UU tentang susunan kedudukan DPR/MPR.
Turun dari jabatan sebagai Presiden, Habibie kembali ke Jerman bersama keluarga.
Pada tahun 2010, Ainun meninggal dunia karena kanker. Sebagai terapi atas kehilangan orang yang dicintai, Habibie membuat tulisan tentang kisah kasih dengan Ainun, yang kemudian dibukukan dengan judul “Ainun dan Habibie”. Buku ini telah difilmkan dengan judul yang sama.
Sumber:http://www.biografiku.com/2009/01/biografi-B.J.habibie.html Dengan penyesuaian
No comments:
Post a Comment