Menyajikan Gagasan Melalui Artikel
Artikel merupakan jenis tulisan yang berisi pendapat, gagasan, pikiran, atau kritik terhadap persoalan yang berkembang di masyarakat, biasanya ditulis dengan bahasa ilmiah populer. Intinya, artikel opini adalah tulisan yang berisi pendapat penulis tentang data, fakta, fenomena, atau kejadian tertentu dengan maksud dimuat di surat kabar atau majalah.
Di dalam artikel majalah atau surat kabar, kamu akan menemukan fakta dan opini yang disajikan secara beriringan. Oleh karena itu, kamu harus cermat agar dapat membedakannya. Berikut adalah pengertian dari fakta dan opini.
1. Fakta adalah kenyataan atau peristiwa yang benar-benar ada atau terjadi. Fakta biasanya dapat menjawab pertanyaan apa, siapa, kapan, di mana, atau berapa.
Berikut adalah ciri-ciri fakta:
- merupakan suatu kebenaran umum;
- menyertakan bukti berupa data-data yang akurat;
- mengungkapkan peristiwa yang benar-benar terjadi.
Berikut contoh kalimat fakta.
- Di Kabupaten Pangandaran terdapat pantai yang indah dan sering dijadikan objek wisata.
- Tasikmalaya adalah salah satu kota yang ada di Jawa Barat.
- Julukan untuk Kota Bandung adalah Kota Kembang.
2. Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian seseorang terhadap sesuatu. Opini biasanya dapat menjawab pertanyaan bagaimana dan mengapa.
Dalam bentuk tulisan, suatu opini sebenarnya mudah dikenali. Berikut adalah penanda-penanda opini dalam suatu paragraf.
- Menggunakan kutipan kata-kata seseorang, biasanya ditandai dengan adanya tanda baca petik dua (”. . . .”).
- Menggunakan sudut pandang penulis dalam bentuk penafsiran terhadap fakta.
- Menggunakan kata yang tidak pasti (mungkin, rasanya, dll).
- Menggunakan kata yang bertujuan menyampaikan sesuatu (sebaiknya, saran, pendapat, dll).
Inti dari paragraf opini adalah dapat ditemukan kata atau kalimat yang menunjukan bahwa itu adalah sebuah pendapat pribadi ataupun pandangan seseorang yang belum tentu benar, hanya berdasarkan pemikiran seseorang.
Apakah kamu pernah mengungkapkan pendapat? Bagaimana cara kamu mengungkapkannya? Apakah diungkapkan secara lisan? Atau secara tertulis? Pada subpelajaran ini, kamu akan belajar bagaimana mengungkapkan pendapat/opini dalam bentuk artikel secara tertulis. Namun, sebelum kamu menyusun sebuah opini dalam bentuk artikel, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain struktur artikel opini, argumentasi, dan bahasa yang digunakan.
1. Struktur artikel opini
Kamu tentu sudah membaca artikel opini pada subpelajaran sebelumnya, bukan? Apakah kamu memperhatikan struktur isi artikel tersebut? Artikel tersebut diawali dengan pernyataan pendapat (thesis statement) atau topik yang akan kamu kemukakan. Selanjutnya, kamu kemukakan beberapa argumentasi tentang pendapat atau pandangan kamu terhadap masalah yang dikemukakan. Pada bagian ini disebut argumentasi (arguments). Bagian akhir artikel berisi pernyataan ulang pendapat (reiteration), yakni penegasan kembali pendapat yang telah dikemukakan agar pembaca yakin dengan pandangan atau pendapat tersebut.
2. Argumentasi
Bagian terpenting dalam artikel opini adalah argumentasi. Argumentasi yang kalian kemukakan harus kuat. Artinya argumentasi harus didukung data aktual karena artikel opini pada umumnya bersifat aktual yang berisi analisis subjektif terhadap suatu permasalahan.
Argumentasi yang dibangun harus konstruktif agar pesan dalam tulisan dapat diserap secara baik oleh pembaca. Kemudian, kalian harus memberikan solusi yang komprehensif.
3. Penggunaan bahasa
Bahasa dalam artikel bersifat ilmiah populer, berbeda dengan bahasa ilmiah pada umumnya. Penggunaan bahasa penting untuk diperhatikan untuk melihat sasaran pembacanya. Kecenderungan pembaca teks artikel adalah membaca tulisan yang tidak terlalu panjang, mudah dibaca, dan mudah dipahami. Oleh karena itu, pada saat membuat opini, gunakan bahasa yang komunikatif, tidak bertele-tele, dan ringkas penyajiannya.
Dalam menggali gagasan dan argumentasi, gunakanlah kalimat yang efektif, efisien, dan mudah dimengerti. Jika kamu menggunakan istilah asing atau bahasa daerah, buatlah padanan kata dalam bahasa Indonesia.
Unsur kebahasaan yang terdapat dalam artikel dan buku ilmiah memiliki persamaan karena penyajian isinya berdasarkan fakta yang didukung melalui opini, bukan imajinasi. Berikut adalah unsur kebahasaan yang harus dicermati.
1. Adverbia
Adverbia adalah bahasa yang dapat mengekspresikan sikap eksposisi. Agar dapat meyakinkan pembaca, diperlukan ekspresi kepastian, yang bisa dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, seperti selalu, biasanya, sebagian besar, sering, kadang-kadang, dan jarang.
2. Konjungsi
Konjungsi adalah kata atau ungkapan yang menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat, yaitu kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, serta kalimat dengan kalimat. Konjungsi yang banyak dijumpai pada artikel adalah konjungsi yang digunakan untuk menata argumentasi, seperti pertama, kedua, berikutnya; atau konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi, seperti, selain itu, sebagai contoh, misalnya, padahal, justru; konjungsi yang menyatakan hubungan sebab-akibat, seperti, sejak, sebelumnya, dan sebagainya; konjungsi yang menyatakan harapan, seperti, supaya, dan sebagainya.
3. Kosakata
Kosakata adalah perbendaharaan kata-kata. Supaya teks tersebut mampu meyakinkan pembaca, diperlukan kosakata yang luas dan menarik. Biasanya konten teks yang menarik tersebut mencakup hal-hal berikut.
- Aktual, sedang menjadi pembicaraan orang banyak atau baru saja terjadi.
- Fenomenal, yakni luar biasa, hebat, dan dapat dirasakan pancaindra.
- Editorial, artikel dalam surat kabar yang mengungkapkan pendirian editor atau pemimpin surat kabar.
- Imajinasi, daya pikir untuk membayangkan (dalam angan-angan).
- Modalitas, cara pembicara menyatakan sikap terhadap suatu imajinasi dalam komunikasi antarpribadi (barangkali, harus, dan sebagainya).
- Nukilan, kutipan atau tulisan yang dicantumkan pada suatu benda.
- Tajuk rencana, karangan pokok dalam surat kabar.
- Teks opini, teks yang merupakan wadah untuk mengemukakan pendapat atau pikiran.
- Keterangan aposisi, keterangan yang memberi penjelasan kata benda. Jika ditulis, keterangan ini diapit tanda koma atau tanda pisah atau tanda kurung.
Bahasa dalam artikel menggunakan ragam tulis baku sesuai dengan konteks situasinya. Ragam tulis baku meliputi tata tulis atau ejaan baku, tata bahasa (bentuk kata, kalimat, dan kosakata baku). Selain itu, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menyajikan artikel, di antaranya sebagai berikut.
1. Pola pemecahan topik
Pola ini memecah topik yang masih berada dalam lingkup pembicaraan yang ditemakan menjadi subtopik atau subbagian yang lebih sempit. Kemudian, menganalisisnya masing-masing.
2. Pola masalah dan pemecahannya
Pola ini lebih dahulu mengemukakan masalah, baik itu masalah pokok. maupun beberapa masalah. Namun, masih berada dalam lingkup pokok bahasan utama. Selanjutnya, dianalisis sesuai dengan pendapat pakar/ahli terkait dengan bidang ilmu yang bersangkutan.
3. Pola kronologi
Pola ini menyajikan artikel sesuai dengan kronologi, urutan, kebersinambungan, keberlanjutan bagaimana sesuatu itu terjadi. Dipaparkan secara runut dan runtut.
4. Pola pendapat dan alasan pemikiran
Pola ini baru dipakai jika penulis menyampaikan pendapat/gagasan/pendapatnya sendiri. Kemudian, berargumen secara jelas tentang hal tersebut.
5. Pola pembandingan
Pola ini sama seperti gaya penulisan komparatif, yaitu dengan membandingkan dua aspek atau lebih dari satu topik lalu menunjukkan persamaan atau perbedaan.
Itulah materi bahasa Indonesia kelas 12 tentang artikel. Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment