MENYUSUN LAPORAN HASIL OBSERVASI
A. Pengertian Teks Laporan Observasi
Teks laporan observasi adalah teks yang berfungsi untuk memberikan informasi tentang suatu objek atau situasi, setelah diadakannya investigasi atau penelitian secara sistematis. Teks laporan observasi biasanya berisi fakta fakta yang dapat dibuktikan secara ilmiah. Tujuannya adalah untuk mendapatkan informasi dan penjelasan rinci mengenai suatu hal dari sudut pandang keilmuan kepada pembaca.
B. Ciri ciri teks laporan observasi
Teks bersifat objektif, yakni penulis tidak dibenarkan untuk memihak kepada orang atau pihak tertentu
Teks berdasakan fakta, yakni penulis harus memberikan hasil peninjauan atau pengamatan berdasarkan data yang sebenarnya dalam kehidupan nyata dan bukan hasil karangan, khayalan, imajinasi, atau angan-angan penulis.
Teks bersifat khusus atau spesifik, yakni penulis harus memberikan hasil peninjauan atau pengamatan secara jelas pada suatu hal atau permasalahan dan tidak membahas hal lain di luar hal atau masalah yang dibahas.
Teks disajikan secara lengkap, yakni penulis harus menyajikan atau memberikan semua hasil peninjauan atau pengamatan yang dibutuhkan untuk keperluan pembaca tanpa terkecuali secara terperinci satu per satu.
Teks disajikan secara menarik dan mudah dipahami oleh pembaca, yakni penulis harus menyesuaikan teks laporan observasi yang dibuatnya dengan kebutuhan pembacanya.
C. Struktur Teks Laporan Hasil Observasi
Terdapat 3 struktur utama yang membangun teks LHO sehingga menjadi satu kesatuan, struktur teks nya yaitu:
1. Pernyataan umum berisi definisi atau keterangan umum tentang subjek yang dilaporkan. Pernyataan umum berisi informasi umum. Kalimat definisi seringkali mengggunakan konjungsi adalah, ialah, yakni, merupakan, dan yaitu.
Perhatikan contoh-contoh kalimat definisi berikut ini.
1) Paus adalah satu dari sekian banyak mamalia air yang istimewa.
2) Wayang adalah seni pertunjukan yang telah ditetapkan sebagai warisan budaya asli Indonesia.
2. Deskripsi bagian berisi perincian hal-hal yang dilaporkan. Deskripsi bagian yang baik disajikan mengikuti urutan dalam pengklasifikasian. Pengklasifikasian sebuah objek yang baik harus menyebutkan dasar pengklasifikasian dan jumlah keanggotaannya.
Perhatikan contoh kalimat deskripsi berikut ini.
1) Wayang ini terbuat dari kulit kerbau yang ditatah, dan diberi warna sesuai kaidah pulasan wayang pendalangan, diberi tangkai dari bahan tanduk kerbau bule yang diolah sedemikian rupa dengan nama cempurit yang terdiri atas tuding dan gapit.
2) Wayang topeng dimainkan oleh orang yang menggunakan topeng.
3) Wayang tersebut dimainkan dengan iringan gamelan dan tari-tarian.
3. Deskripsi manfaat , berisi ringkasan umum hal yang dilaporkan. Teks laporan hasil observasi biasanya diakhiri dengan deskripsi manfaat. Manfaat objek yang diobservasi tersebut dapat dilihat dari berbagai sudut pandang
Terdapat versi lain mengenai struktur teks laporan hasil observasi :
1. Pernyataan umum (klasifikasi)
2. Anggota/ aspek yang dilaporkan
D. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Observasi
1. Penggunaan Kata serta Frasa Verba (kata kerja) serta Nomina (kata benda)
Contoh : Nomina : wayang, para wali songo, seni pertunjukan wayang, dsb; Verba : adalah, sudah membagi, menetapkan, merupakan, dsb.
2.penggunaan Afiksasi (imbuhan)
Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika mendapat imbuhan me(N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an. Sementara itu, kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)-, -an, atau terkadang ke-an. Contoh, kata “minum” (verba) mendapat imbuhan “–an” menjadi “minuman” (nomina).
3. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
a. Kalimat definisi adalah kalimat yang memberikan penjelasan umum tentang suatu benda, hal, aktivitas dan lain sebagainya. Cirinya biasanya menggunakan kata "adalah, ialah, merupakan, dll. Contoh : Karnivora adalah kelompok hewan pemakan daging.
b. Kalimat deskripsi adalah kalimat yang menggambarkan sifat-sifat atau ciri-ciri khusus dari suatu benda. Sifat-sifat tersebut biasanya merujuk pada hal khusus yang bisa ditangkap oleh panca indera berupa ukuran (seperti besar kecil, tinggi rendah dan lain sebagainya); Warna (seperti kuning, merah, hijau dan lain sebagainya); dan Rasa (seperti manis, pahit dan lain sebagainya). Contoh : Harimau memiliki gigi yang tajam untuk mengoyak-oyak daging.
4. Kalimat Simpleks dan Komplek
Kalimat simpleks adalah tipe kalimat yang hanya terdiri dari satu subjek dan satu predikat. contoh kalimat simpleks :
Bapak itu dokter bedah. [S,P]
Mereka membuat roti [S,P,O]
Kalimat kompleks juga disebut dengan kalimat majemuk bertingkat. Kalimat kompleks terdiri dari dua klausa, yaitu klausa utama disebut dengan induk kalimat (inti kalimat) dan klausa penghubung disebut dengan anak kalimat. Klausa utama bisa berdiri sendiri sebagai kalimat, sedangkan klausa penghubung tidak bisa berdiri sendiri. Contoh :
Saya tidak berangkat ke sekolah karena hujan.
Dia tidak kaya semenjak kecil.
E. Menyusun Teks Observasi
Ikutilah langkah-langkah berikut untuk menyusun teks observasi
- Tentukan objek yang akan kamu amati!
- Susunlah jadwal observasi yang akan kamu lakukan!
- Lakukanlah observasi terhadap objek tersebut dengan menyiapkan pertanyaan atau poin-poin pengamatan terlebih dahulu!
- Catatlah hasil observasi kamu! Bila memungkinkan, ambil foto dan videokan observasimu.
- Susunlah teks laporan hasil observasimu dengan memerhatikan ketepatan isi, struktur, dan kaidah kebahasaannya.
- Presentasikn teks laporan hasil observasimu di hadapan teman - temanmu.
- Berilah tanggapan (kritik dan saran) terhadap teks laporan hasil observasi yang disajikan temanmu.
- Publikasikan teks laporan hasil observasimu di majalah dinding, majalah sekolah, blog, atau di media cetak.
Contoh teks observasi !
Narkoba Menyerang Generasi Bangsa
Narkoba merupakan bahan berbahaya yang jika disalah gunakan akan mengakibatkan ketergantungan pada pemakainya dan pada akhirnya akan membawa pada kematian jika dikonsumsi secara terus menerus. Latar belakang pengguna narkoba saat ini sangat banyak sekali, mulai untuk menghilangkan masalah, pergaulan, serta banyak hal lain yang melatar belakangi para pengguna narkoba.
Saat ini target para pengedar adalah kalangan remaja antara 15 – 25 tahun yang masih sangat mudah untuk ikut-ikutan karena kejiwaannya masih labil dan massih mudah terpengaruh teman-teman pergaulannya. Kita semua tahu bahwa anak-anak remaja pada usia tersebut adalah bunga bangsa yang baru merekah yang sangat dinanti-nantikan untuk meneruskan bangsa Indonesia kelak untuk menjadi negara yang lebih sejahtera lagi. Saat ini terdapat 4 juta orang di Indonesia yang menggunakan atau menyalah gunakan narkoba dan dari jumlah tersebut, sebanyak 22 % adalah remaja dalam rentang usia tersebut.
Pada umumnya pengguna narkoba yang berusia remaja banyak yang mengkonsumsi ganja dan prikotropika seperti Sedatin (Pil BK), Rohypnol, dan Megadon. Semua barang haram tersebut sangat berbahaya jika dikonsumsi secara terus menerus karena akan mengakibatkan ketergantungan. Apa lagi jika pengkonsumsi narkoba adalah kalangan menengah kebawah yang kondisi ekonominya sulit karena jika sudah tak mempunyai uang maka pengguna akan melakukan tindak kriminal demi mendapatkan uang untuk mendapatkan barang tersebut. Hal ini sungguh memprihatinkan sekali.
Berdasarkan survei BNN tahun lalu menyatakan bahwa, perkembangan pengguna dan pengedar gelap narkoba pada pelajar dan mahasiswa. Hasil penelitian pada 17 propinsi di Indonesia, ditemukan 2,6 persen siswa SLTP pernah menggunakan narkoba, dan 4,7 persen pelajar SMA tercatat pernah menggunakan barang haram itu. Sementara untuk perguruan tinggi terdapat 7,7 persen yang pernah menggunakan narkoba.
Namun mulai tahun lalu pemerintah bersama instansi-instansi terkait bertekad menekan angka penggunaan narkoba pada pelajar hingga ke angka 0 %. Namun upaya tersebut pasti membutuhkan kerja keras. Saat ini saja pemerintah telah menggandeng 59 kampus di Jakarta untuk melakukan pengawasan pada pengedar dan penyalahguna narkotika. Namun peran keluarga juga sangat dibutuhkan demi menangkal serangan narkoba pada anak-anak remaja. Pendidikan agama serta kedekatan anak dengan orang tua dirasa mampu untuk mengurangi resiko anak terkena teror narkoba ini.
Penelitian dan pengamatan ini bertujuan untuk memberikan data dan fakta yang terjadi secara global di Indonesia tentang ancaman narkoba pada generasi bangsa yang sangat di harapkan membawa bangsa ini pada tempat yang lebih layak dengan rakyat yang sejahtera. Maka dari itu diperlukan peran berbagai pihak agar menghindari sanak saudara dari bahaya narkoba dan jika sudah menjadi pecandu narkoba diharapkan pihak terdekat baik keluarga maupun kerabat dapat membawanya ke panti rehabilitasi narkoba agar tingkat ketergantungan dapat dikurangi. Dengan cara-cara tersebut dalam kurun waktu 5-10 tahun kedepan diyakini pengguna narkoba akan menurun drastis terutama pada kalangan remaja.
Itulah materi seputar teks laporan hasil observasi atau sering disebut teks LHO.
Semoga bermanfaat.
No comments:
Post a Comment